Sabtu, 11 Februari 2012

Kisah seorang anak Pendiam


Namanya andrea, aku kenal sama dia baru sekarang2 ni padahal kami dah saling tahu sejak lama, sejak dia masih 1 kursus denganku, aku peunasaran dengannya terkadang aku kasihan padanya, kenapa dia tak begitu punya banyak teman, mungkin karena tak banyak cocok kali ya , , , ,  aku juga akui kalo aku juga adalah seorang anak pendiam jadi aku begitu mengerti apa yang dia rasakan, halnya mungkin tak jauh beda dariku . . .

setelah kami cukup kenal, kami sering berbagi cerita, aku juga tak menyangka dia adalah orang yang mengasyikkan juga, tak seperti yang selama ini kulihat, begitu dingin dan gimana gitu  . . . .  aku senang bisa berteman dengannya, aku banyak mendapat pelajaran, aku juga tak menyangka dia lebih banyak tau daripada aku, tapi nggak bilang aku bodoh juga lo , , , 


suatu hari aku pernah bertanya pada andrea, apa yang membuat dia menjadi seorang anak yang pendiam, awalnya dia tak mau jawab, dan aku juga mengerti mungkin dia juga tak mengerti kenapa dia seperti ini, sama sepertiku , aku juga pengin menjadi seorang, halnya seperti orang lain yang periang dan juga banyak teman, andreapun pengin begitu, tapi dia mungkin punya masalah komunikasi sepertiku , , , , 

saat kami lagi duduk-duduk pada jam istirahat kursus, andrea cerita kepadaku, aku senang karena dia menganggapku orang yang baik, akupun sama menganggapnya orang sekaligus teman yang sangat baik yang pernah aku temui, dia seperti kakakku saja, , , , ,  kakak yang benar2 baik . . . 

suatu hari andrea bercerita kepadaku, ia bercerita tentang orang-orang yang dia sayangi, tapi sayangnya orang yang dia sayangi itu tak menyayanginya seperti dia menyayangi orang itu, malah orang yang dia sayangi itu tega menyakitinya, menyinggung perasaannya, lalu aku berpikir mungkinkah ini yang membuatnya menjadi seorang yang pendiam ?? , tak sampai disini, diapun berkata kepadaku kenapa orang - orang itu berbuat jahat padanya, lalu aku hanya bisa menjawab mungkin mereka belum mengerti denganmu , sejenak ia terdiam dan mengangguk, lalu ia berkata lagi kepadaku kenapa tiap aku mencoba berbuat baik kepada mereka agar mereka mengerti mereka malah menyakiti perasaanku, aku hanya bisa menjawab mungkin mereka belum mengerti denganmu, lalu dia terdiam lagi dan berkata lagi padaku, tiap aku ingin berteman aku berusaha mendengarkan semua keluhan temanku itu, tapi kenapa tiap aku ingin berbicara ingin berbagi keluhanku, mereka tak mau mendengarkanku, jangankan mendengarkanku, aku berbicara aja  seakan menghalangiku untuk berkata-kata, lalu aku menjawab lagi mungkin mereka belum mengerti denganmu, andrea terdiam lagi  lalu ia berkata lagi, ketika aku bersedih kenapa mereka tak pernah bertanya kepadaku, kenapa aku sedih, , lalu aku menjawab mungkin mereka belum mengerti denganmu, dia berkata lagi , apa aku jelek ?? aku menjawab tidak, lalu dia berkata lagi apa aku jahat, aku menjawab tidak, lalu ia bertanya kepadaku, kenapa mereka seperti membenciku ??, aku hanya bisa menjawab mungkin mereka belum mengerti denganmu, lalu andrea tersenyum seolah senang mendengar jawabanku , aku pun tersenyum dengannya, ,

lalu dia berkata kepadaku, “ taukah kamu, aku ingin melihat cahaya yang terang, seterang matahari yang menyinari bumi disaat gelapku, tapi jika aku harus berada dalam gelapku, taukah kamu, satu bintang kecil saja yang menyinariku adalah cukup bagiku,

aku terdiam, seakan kata-katanya penuh makna, lalu aku berkata padanya , “ suatu saat kamu pasti dapat berada dalam cahaya yang terang itu, dan dengan satu bintang akan ada bintang lainnya yang akan turut menyinarimu wahai teman” lalu dia tersenyum dan dalam diamnya dia berkata “terima kasih” . . . . . . .

aku senang dapat membantunya, meskipun begitu, aku merasa bahwa dia adalah orang yang kuat , , , ,




4 komentar:

  1. Paling enak emang diam, Karena gak bikin pusing

    BalasHapus
  2. Aku juga pria pendiam tetapi aku butuh teman yang buat aku cherring tentang keingintahuan aku sendiri.

    BalasHapus
  3. Aku yang pendiam selalu ingin mempunyai teman walau itu sulit.emang bener aku ini cowok pendiam mereka selalu mengejek aku tpi aku sllu memberi mereka dengan senyuman walau hati sakit.dan akhir nya aku punya temen yng sama seperti aku dia selalu syering² dan begitu juga sebalik nya..ternya jdi pendiam itu aku syangat bersyukur krena tidak perlu buang² energy untuk yang tidak pentingg🙂

    BalasHapus
  4. aku hanya berfikir dengan diam kita akan terhindar dari masalah

    BalasHapus